Mendambakan sebuah ruangan yang hampa dengan tangisan merdu
yang menjanjikan karuniaNya. Bahwa sejatinya hati ini merindukan kesaksian suci
atas keberadaan yang menentramkan jiwa. Maka dimana aku bisa menemukan ruangan
yang akan menjadikan hati ini tentram dan bisa merenung untuk apa aku hidup di
dunia?
Aku menemukan ruangan itu. Bernama cinta. Sebuah tarikan
lembut yang menjadikan angan-angan menjadi mimpi. Dan perlahan membuat mimpi itu menjadi kenyataan. Dan kenyataan itu
pun membahagiakan.
Aku menemukan ruangan itu. Ia bernama cinta. Yang dapat
menghaluskan kerasnya hati. Yang dapat mempersatukan insan yang tersebar, bak
daun berguguran. Yang bisa menjadikan hubungan menjadi indah dan mengindahkan.
Aku menemukan ruangan itu. Ia bernama cinta. Ditengah
hiruk-pikuk dunia aku menemukannya. Kemudian akupun menarik napas agar bisa
merasakan kemanisan dari ruangan cinta ini. Wangi yang menenangkan. Indah
Kenapa di dunia saat ini begitu sulit aku menemukan ruangan
ini. Apakah dia sudah tidak digunakan? Hai cinta, mengapa kau begitu sulit
ditemukan? Apakah manusia sudah tidak menggunakanmu? Apakah manusia sudah
mencampakkanmu? Tapi aku bersyukur aku menjadi menusia yang bisa menemukannya.
Apakah cinta?
Kesedihan meliputiku saat melihat ruangan itu. Namanya cinta. Banyak
orang menggunakan namanya, tetapi tak banyak yang benar-benar menemukannya.
Lihatlah manusia menggunakan nama cinta, hanya untuk mengumbar syahwatnya.
Kejam, bak binatang liar yang sedang lapar.
Wahai cinta, mengapa kau tak memperbanyak dirimu sendiri
agar bisa menjadi ruangan yang bisa ditempati oleh setiap orang. Agar
ketentraman menjadi wajah dunia? Mengapa kau menjadi ruangan yang langka. Yang
tak banyak orang yg bisa menemukanmu.
Inilah aku ada karena menemukanmu.
Aku menemukan ruangan itu. Namanya cinta. Merekah bak
purnama dan tak ada yang bisa membatasi cahayanya.
Aku menemukan ruangan itu. Ia bernama cinta. Pintunya yang
indah terus memanggil namaku untuk membukanya secepat mungkin
Aku menemukan ruangan itu. Iya cinta namanya. Aku berbangga
karena bisa menemukannya. Karena cinta adalah barang langka.
Keharmonisan, ketentraman, penghambaan, kesetiaan. Semua
terpatri dalam balutan cinta yang terikat kuat hingga tak ada yang bisa
melepasnya lagi.