Kuatkan
Dasar dan Berkarya
Saat
ini terjadi fenomena yang cukup menyedihkan yaitu ketika umat muslim berislam
tetapi malu dalam melaksanakannya. Ada yang perlu dipertanyakan pada setiap
hati-hati muslimin. Keadaannya sekarang kita sebagai muslim mengalami
kekhawatiran, terlalu inferior. Dan pandangannya semakin melemah. Seakan
pemikiran orientalis, liberalis, sekuleris, dan lain-lain di anggap lebih
ilmiah dan bahkan di pandang lebih bisa dijadikan patokan sebagai dasar dalam
pemikiran. Sehingga seringkali kita sebagai umat muslim menjadi bingung dalam
bersikap. Padahal seharusnya dalam setiap kondisi kita harus jelas dalam
bersikap.
Dalam
fiqhul mauqid (fiqh bersikap)
dijelaskan bahwa hal yang harus menjadi dasar kita dalam bersikap harus sesuai
Al-qur’an dan sunnah. Dan kemudian ketika kita salah dalam bersikap maka jangan
terbiasa melakukan pembenaran. Karena melakukan pembenaran hanya menghasilkan
hal-hal munkar lainnya.
Dan
hal yang paling disayangkan saat ini adalah jiwa kita terpenjara dan tidak
menjadi orang yang Hurriyah
(merdeka). Harus kita pahami bahwa kemerdekaan itu berarti bermakna tidak
terikat keadaan terhadap manusia. Dan tidak ada ketaatan kepada manusia kecuali
karena ketaatan kepada Allah. Maka oleh karena itu pemikiran manusia jangan
dijadikan landasan dalam berpikir. Karena itu menyebabkan kita terpenjara
Kemudian
ingin saya jelaskan bahwa hal yang paling berbahaya adalah ketika mindset (dasar) dalam kita berpikir
sudah terjajah. Sehingga seringkali mindset kita sudah terkontaminasi dan sudah
tidak murni lagi. Maka kurang kuat pondasi ini menyebabkan kita menjadi lemah
dan tak berdaya. Sehingga ketika di dalam perang kompetensi saat ini yang
berwujud ghazwul fikr kita menjadi
lemah dan tak memiliki kekuatan yang kuat. Jadi ketika kita diserang dalam
pemikiran kita tidak bisa melakukan counter
attack.
Maka
dari itu saat ini umat muslim harus mulai melangkah. Dan mulai menyusun batu-batu
pondasi kekuatan. Jadi dalam tahap penguatan yang harus kita lakukan pertama
kali adalah menguatkan mental dan percaya bahwa islam lah yang paling benar.
Setelah mental kita yang kuat kemudian kita bangun dengan meningkatkan keilmuan
. Maka setelah keilmuan kita kuat jangan lagi menjadi tim yang bertahan. Maka siap-siaplah
untuk menyerang. Karena pertahan terkuat itu sendiri adalah menyerang. Maka ketika
kita menyerang pemikiran islam pun menjadi tersebar dimasyarakat dan menjadi
dasar pemikirannya.
Mukmin
yang kuat lebih dicintai daripada muslim yang lemah. Karena sekarang sudah
memasuki perang kompetensi, maka dari itu apabila ingin menjadi mukmin yang
kuat mindset berpikirnya. Dan itu harus dilandasi dengan cara mencintai ilmu
dan pemahaman yang kuat atas segala sesuatu. Dan memiliki hasrat dalam menimba
ilmu. Kemudian setelah itu mulailah menjadi solusi bagi umat.
Kemudian kita harus
menanyakan pada diri sendiri. Apakah kita yakin apakah islam adalah
kebenaran? Apabila telah yakin buat apa
menunggu-nunggu lagi. Mulai menerapkan sistem islam dalam kehidupan kita.
Apabila sudah menegakkan syariat islam di dalam hati-hati kita maka syariat
islam akan tegak dengan sendirinya di dunia.. mulai kita lihat kembali
konsep-konsep islam, maka kan kita temukan keindahan yang luar biasa. Begitu
sempurna dan membawa ketenangan. Dimulai dari islam yang sangat menghargai ilmu
hingga penerapan karakter yang sangat komprehensif kedalam jiwa.
Coba kita perhatikan
apabila kita memiliki kesalahan dalam mindset
berpikir. Maka ini akan menambah kembali list-list permasalahn yang harus kita
hadapi. Maka seringkali kita terjadi miss
konsepsi terhadap satu muslim dengan muslim yang lain. Dan ini menyebabkan
perpecahan yang berkepanjangan. Salah satu fenomena yang harus kita hadapi adalah
terlalu sering menyalahkan. Kuat sekali menyalahkan teman sesame muslim. Tetapi
ketika dihadapkan dengan barat kita menjadi orang yang legowo.
Permasalahan masalah
selanjutnya adalah krisi pola pikir . Maka sebagai masyarakat kita seringkali
sulit menerima hal-hal yang baru kita dengar. Jadi ketika ada ijtihad baru dari
ulama kita sulit sekali menerima.
Jadi setiap permasalahan
itu berawal dari salahnya dasar pemikiran kita. Pondasi yang lemah menyebabkan
perpanjangan masalah yang terus menerus menghasilkan permasalahan baru. Apabila
kita tidak segera bertindak maka permasalah baru akan terus muncul. Dan kita
hanya sibuk dengan masalah internal sesama muslim. Padahal tanpa kita sadari
pemikiran-pemikiran barat semakin menyebar. Bahkan ke dalam dunia pendidikan.
Adik-adik kita,
anak-anak kita diajarkan dengan pola pendidikan yang salah. Bahkan buku-buku
tentang sistem pendidikan islam sulit sekali kita temukan di toko buku yang
tersebar. Untuk memperlihatkan luar biasanya islam coba kita perhatikan bahwa
islam mampu melahirkan ulama-ulama yang multi
intelligence. Ketika islam mengalami kejayaan dan mampu mengatur dunia,
maka kita lihat ulama-ulama yang memiliki banyak sekali kemampuan dalam
konsentrasi ilmu. Selain mereka ahli hadits seringkali mereka adalah
orang-orang yang juga ahli dalam ilmu-ilmu science.
Inti dari tulisan ini
adalah bahwa kita harus menguatkan budaya keilmuwan dan munguatkan pondasi-pondasi
cara kita berpikir, sehingga ilmu apapun yang hinggap di dalam pikiran kita
bisa kita cerna secara matang. Karena bisa tau ideologis yang mengusai dunia
itu ketika sumber daya manusianya sudha menghormati ilmu.
Sekian, wallahua’lam
bishawab
0 comments:
Post a Comment