Dunia tercipta diantara batas batas Maya dan realita.
Maka aku bercerita kepada dunia dengan kata kata yang ingin di mengerti oleh semua.
Tak harus membuat mereka semua meningkatkan amarah.
Minimal menghidupkan nurani nurani kita yang sudah hampir mati.
Kamu bercerita tentang tawa mu
Kalian bercerita tentang harapan kalian
Kita semua bercerita tentang kebahagiaan
Sedangkan dia ataupun mereka masih termenung dengan sedih diantara harapan harapan mereka yang terkubur
Masih adapula yang tertelan dengan mimpi mimpi mereka yang tak kunjung memperlihatkan napasnya
Maka kepada siapa kita menuntut kebahagiaan yang sebenarnya?
Akhirnya Dia bercerita kepada kita melalui kalamNya
Bahwa kebahagiaan terletak diantara jari jemari perjuangan
Ternyata kebahagiaan terletak diantara tangisan-tangisan yang terukir
Ternyata kebahagiaan muncul diantara sesak napas
Itu semua ternyata bersembunyi diantara sebuah kata yang menyebabkan Tuhan menarik kita ke dalam Syurga Nya
Bahasa kita mengatakan komitmen
Agama berkata Istiqomah
Ternyata di balik kata inilah kebahagiaan itu tersimpan
Semoga tangisan
Semoga keringat
Semoga darah
Semoga rasa sakit
Semoga sesak yang tak tertahan
Semoga resah yang tak bertepi karena banyak hal yang tak bisa di selesaikan
Bisa menyebabkan kita dan semuanya berakhir di tempat yang mulia
Dan bertemu dengan Sang Pencipta
Adakah kita masih bertanya tentang cibiran dia yang disana?
Bukan mendengarkan Firman Nya?
Rawamangun, Masjid Ulul Albab 25 okt 2016
0 comments:
Post a Comment