Aku bernapas diantara kata kata yang terlarut di dalam udara
Mereka beranggapan bahwa lirik lirik yang kami utarakan adalah lirik yang keji
Padahal kami hanya bersuara menurut undang-undang yang disediakan oleh negara
Mungkin kita dihinakan oleh dunia yang entah berapa kali mencaci maki
Yaaa.
Hanya ini yang kami berikan untuk jeritan-jeritan yang kami dengar di malam hari yang gelap
Tak banyak penerangan yang bisa dilihat di malam yang kelam
Mungkin karena ini malam, sebab itulah suara mereka tak di dengar
Di banding dengan orang-orang yang akan semakin kaya karena pembangunan di tujukan untuk mereka
Mungkin karena ini malam, sebab itulah mereka tak di sadari
Karena yang mendengar mungkin sudah terlelap karena sibuk melayani pemilik saham ketika siang hari
Kemudian mereka hanya berkata
"Kami hanyalah alas kaki"
Kemudian kami menyadari karena kami masih terbangun di malam hari
Dan kami berkata apa yang mereka katakan
Dan kita tau akhirnya
Kami melahirkan lirik-lirik keji
- Jl. Perhubungan, Jakarta Timur
25 Oktober 2016
0 comments:
Post a Comment